Selasa, 25 Februari 2014

Tentangmu dan Kehilangan


Ingin ku ulang waktu..
Ke masa dimana kau masih ada dicerita hidupku, menemani hariku
Menikmati lengkungan bibirmu sesuka hatiku,
Mendengar suara tawamu yang begitu khas,
Atau bahkan menyaksikanmu berderai air mata yang terkadang membuat hatiku tersayat, karena tak tega melihatmu begitu tersiksa.
Aku merindukan semua tentangmu..
Merindukan dongeng-dongeng indah yang sempat kau ceritakan untukku,
Merindukan suaramu saat kau dendangkan lagu, penuh penghayatan dengan melodi yang beraturan,
Merindukan cerita masa lalumu saat kau berjuang membela negri ini, antusias dan semangat,
Merindukan sosokmu yang kini tak lagi bisa ku lihat dengan indra penglihatanku.
Hari ini (24 Februari 2014) tepat 2 tahun kepergiamu menghadap Ilahi.
Puzzle kehidupanku sejak 2 tahun silam tak lagi sempurna, ada bagian penting yang hilang, dan itu adalah kau.
Bagian yang dulunya penuh warna kini hanya meninggalkan sisa kegelapan.
Kadang merasa aku sepenuhnya belum sanggup kehilanganmu.
Namun, aku lebih tak sanggup lagi melihatmu menderita lebih lama dengan segala beban yang kau tanggung.
Keikhlasan adalah kuncinya..
Sekali lagi, ingin ku ulang waktu
Tapi aku tak punya kuasa untuk itu.
Tenanglah di tempat peristirahatan terakhirmu, Opa.
Sampai waktunya tiba, kita akan bertemu, jika Sang Khalik berkehendak.


Senin, 17 Februari 2014

Tanda Tanya



Entah kenapa, aku selalu ingin tahu tentangmu. Ingin tahu kabarmu. Ingin tahu aktivitas apa yang kau lakukan hari ini. Ingin tahu bagaimana keadaan moodmu. Ingin tahu apakah kau tersenyum atau sedang murung. Ingin tahu apa yang sedang kau pikirkan. Ingin tahu harimu menyenangkan atau tidak. Aku selalu ingin tahu tentangmu. Dan sampai saat ini aku tak menemukan alasan, kenapa aku ingin tahu tentangmu ?

Bagaimanapun luka yang kau gores di masa lalu, sampai detik ini aku selalu ingin tahu tentangmu. Seperti waktu itu. Waktu dimana aku tahu, tanpa perlu bertanya-tanya seperti ini.
Kenapa aku terus menanyakan hal tentangmu ? Ketika yang ku tahu kau tak peduli apa-apa padaku.
Kenapa aku terus memikirkanmu sejauh ini ? Ketika yang ku tahu kau tak pernah mau meluangkan waktumu untuk memikirkanku, sedetikpun.
Kenapa aku terus mengingat-ingat memori yang dulu saat dimana kau masih jadi penopangku, masih jadi alasan senyumku ? Ketika yang ku tahu mengingat namaku saja kau enggan.
Kenapa aku terlalu berlebihan jika membahas tentangmu ? Kenapa aku selalu ingin tahu ?
Kenapa aku tak bisa membencimu ? Kenapa benciku hanya dibibir ? Seperti yang selalu ku katakan pada teman-temanku. Kenapa aku tak bisa benar-benar membencimu setelah semua hal yang kau lakukan berhasil menghancurkan yang tak kasat mata. Kenapa aku terlalu bodoh untuk membencimu ? Kenapa semuanya seakan tak adil ?
Kenapa getaran itu masih terasa ketika ku dengar mereka menyebut namamu ? Padahal saat itu telah ku pastikan, cintaku tak meninggalkan apa-apa lagi selain tanda tanya.
Kenapa setiap hal yang kau lakukan (untukku) selalu punya "makna" yang spesial dihatiku ?
Kenapa kau terus membuatku bertanya-tanya tentang semua ini ?

Ku harap aku

Hebat sekali orang-orang yang memilih berdamai Tidak memaksa namun terus mengusahakan pelan-pelan Jika butuh menangis, dia menangis Jika but...