Selasa, 10 Maret 2015

Goresan Pendosa

Larut pada hiruk pikuk dunia. Terlena dengan suguhan memabukkan namun palsu.
Ingin bebas, namun pagar-pagar besi itu menjeratku terlalu kuat.
Ingin berlari, namun apa daya, melangkah pun aku tertatih.
Ah si pendosa ini !
Menampung beribu-ribu kesalahan yang telah siap termuntahkan.
Muak !
Aku muak pada diriku sendiri.
Tuhan, masih adakah arti dari sujudku pada-Mu, juga rintihan-rintihanku menyebut nama-Mu ?
Aksaraku telah lama mati, terkubur bersama puing-puing kebahagian. Suaraku telah lama tak terdengar, tenggelam oleh teriakan derita. Ragaku telah lama tak tergubris, memburam bersama ingatan kisah silam.
Sebenarnya aku ini siapa ?
Jati diriku terbawa arus zaman yang tak mengenal ampun.
Aku siap dengan cambuk-Mu, jika hanya dengan itu yang mampu menyadarkanku.
Telah lama aku berdiam, membusuk di labirin memusingkan.
Aku ingin menepi, dari ombak yang membawaku ke tengah-tengah kebingungan.
Aku ingin beristirahat, dari sandiwara dunia.

Ku harap aku

Hebat sekali orang-orang yang memilih berdamai Tidak memaksa namun terus mengusahakan pelan-pelan Jika butuh menangis, dia menangis Jika but...