Beberapa minggu yang lalu (mungkin sudah bulan), seseorang di masa lalu menghubungiku.
Entah apa tujuannya, hanya dia dan Tuhan-Nya yang tahu.
Dia bilang, aku terlalu sensitif, Bung, masalahnya adalah aku tidak tahu harus menghadapimu dengan sikap seperti apa.
Jika kau mungkin cukup bijak bila dihadapkan dengan situasi seperti itu, lain halnya denganku.
Aku ini sulit lupa. Ku rasa kau sudah tahu hal itu, aku sudah sering menyebutnya di tulisanku yang lain.
Bahkan mungkin bila semuanya berlalu bertahun-tahun, apa yang kau lakukan dulu, masih kekal di ingatanku.
Aku bahkan masih ingat di bangku mana aku menangis saat pertemuan terakhir kita.
Aku bahkan masih ingat perasaanku saat pertama kali kau memilih mengakhiri semuanya.
Dan sekarang, kau bilang aku egois.
Hahaha rasanya aku ingin mengucapkan sumpah serapah.
Egois bagaimana yang kau maksud, Bung ?
Bukannya kau yang memilih pergi dengan dia ?
Bukannya kau yang memutuskan semua pertemanan kita di sosial media ?
Jujur, pertama kali ku tahu kau menghapusku dari daftar pertemananmu, aku hanya memikirkan satu hal, kau terlalu kekanak-kanakan.
Bung, sejak tiga tahun yang lalu, berkatmu, aku menjadi sulit untuk percaya, kau meninggalkan trauma yang entah bagaimana cara menyembuhkannya.
Tapi dengan mudahnya kau menyebutku egois. Sungguh, itu di luar dugaanku.
Tidakkah kau sadar, di sini, aku yang paling tersiksa.
Ketika kau dengan mudah memulai cerita baru dengan orang baru, aku justru masih dihantui rasa takut untuk memulai kembali.
Aku takut mereka yang datang akan sama sepertimu (meski sebenarnya aku tahu, semua orang pasti berbeda, namun tetap saja, aku terlalu takut).
Bung, aku telah mengusahakan semuanya.
Aku mencoba menghapus amarahku, aku mencoba mengikhlaskan kisah kita, aku mencoba berdamai dengan kau dan kenangan kita, tapi hadirmu justru membuatku berada disituasi yang jauh lebih sulit.
Bung, aku selalu mencoba memaafkan masa lalu, sesering ingatan buruk itu datang, sesering itu pula ku coba untuk berdamai.
Maka bantulah aku, cukup untuk tidak pernah kembali (entah 'sebagai' apapun) maka aku akan sangat berterima kasih.